Selasa, 13 November 2012

Diet Puasa Ramadan Tekan Risiko Diabetes & Jantung

SEBUAH studi yang dilakukan tim peneliti di Hebrew University di Israel menemukan bahwa makan harbohidrat di malam hari benar-benar dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.
 
Mereka melakukan penelitian setelah mempelajari diet puasa yang kaum muslim lakukan selama bulan Ramadan, yaitu berpuasa pada siang hari dan makan karbohidrat pada malam hari.
 
Karbohidrat kompleks adalah sumber energi baik yang dapat ditemukan di pasta gandum, roti, beras, serta kacang-kacangan.
 
Peneliti menemukan bahwa dengan berpuasa seperti ini meningkatkan rasa kenyang dan mempengaruhi produksi hormon yang terkait dengan faktor risiko serangan jantung. Berpuasa juga bisa membuat orang-orang yang kelebihan berat badan menjadi ramping.
 
"Ide penelitian ini muncul dari studi kaum muslim selama bulan Ramadan, ketika mereka berpuasa pada siang hari dan konsumsi makanan tinggi karbohidrat di malam hari, yang menunjukkan kurva sekresi leptin berubah," tutur Profesor Zecharia Madar, kepala ilmuwan di Departemen Pendidikan Israel.
 
Dia memimpin sebuah tim yang terdiri dari 78 petugas polisi. Mereka  diminta untuk berdiet ala puasa Ramadan (makan karbohidrat saat makan malam) atau diet untuk mengontrol penurunan berat badan (makan karbohidrat sepanjang hari).
 
Setelah enam bulan, peneliti memeriksa efek diet eksperimental pada tiga sekresi hormon, seperti leptin (hormon kenyang), ghrelin (hormon rasa lapar), dan adiponektin (hubungan antara obesitas, resistensi insulin, dan sindrom metabolik).
 
Para peneliti menemukan bahwa diet ala bulan Ramadan menyebabkan perubahan positif profil hormon. Puasa ala bulan Ramadan membuat tingkat rasa lapar menjadi lebih rendah, serta membuat berat badan, lingkar perut, dan lemak tubuh menjadi lebih baik dibandingkan dengan diet kontrol.
 
Relawan yang melakukan diet puasa ala bulan Ramadan juga menunjukkan level gula darah, lemak darah, dan inflamasi yang lebih baik.
 
Temuan menunjukkan ada keuntungan dalam mengonsumsi karbohidrat di malam hari, terutama untuk orang yang berisiko terkena diabetes atau penyakit kardiovaskular akibat obesitas. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Obesity and Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, seperti dilansir Dailymail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar